Selasa, 26 Februari 2013

Anjing Kecil


Anjing kecil

Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di ladang  pemiliknya. Ketika ia mendekati kandang kuda, ia mendengar  binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu, "Kamu pasti masih baru di sini. Tak lama lagi kamu akan tahu bahwa pemilik ladang ini mencintai  saya lebih dari binatang lainnya sebab saya telah mengangkut  banyak barang untuknya. Saya kira seekor binatang sekecil kamu  tidak akan bernilai sama sekali baginya."
Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan segera pergi ketika dia  mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata, "Saya adalah  binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini  membuat keju dan mentega dari susu saya, kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini." Teriak seekor domba, "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi  dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini,  saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi mengenai  anjing itu, pendapatmu benar, dia tidak memberi apa-apa kepada pemilik ladang ini." Satu persatu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu,  sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang  itu. Ayampun berkata bagaimana ia telah memberi telur dan kucing,  yang terkenal karena kecepatannya, mengatakan bagaimana ia  mengenyahkan tikus-tikus dari rumah itu. Semua binatang itu  sepakat bahwa anjing kecil itu tidak memberi apa-apa kepada keluarga itu.
Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu  pergi ke tempat sepi dan mulai menangis. Ada seekor anjing tua di  situ mendengar tangisan tersebut, lalu mendengarkan cerita anjing  kecil itu. "Saya tidak memberi pelayanan kepada keluarga di sini..." Kata anjing tua itu, "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk  menarik pedati, dan kamu tidak akan bisa memberi telur, susu atau bulu. Tapi bodoh sekali bila kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu  lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang  Pencipta untuk membawa kegembiraan" Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak lelah  karena perjalanan jauh di tengah terik matahari, anjing kecil itu  lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya.  Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang itu memeluk dia  erat-erat dan mengelus-elus kepalanya serta berkata, "Meskipun  saya pulang dalam keadaan lelah, tapi saya merasa semuanya hilang  bila kamu menyambut saya, kamu sungguh paling berharga diantara  semua binatang di ladang ini."
"...... dan yang paling besar diantaranya adalah kasih...."